Rabu, 01 Mei 2013

Biar ku tuliskan semua ini, sekadar menghilangkan rinduku pada seseorang...


Kecewa...sudah hal yang biasa buatku. Namun, sekalipun itu hal yang biasa bagi seluruh orang di dunia, kecewa tetaplah kecewa. Kecewa tetaplah menyakitkan...

Sore itu, kala aku dikecewakan oleh  sesuatu yang menolakku. Ada seseorang datang dari masa lalu, begitu cepat hingga aku tak tahu bagaimana caranya dia muncul di hadapanku. Aku hanya tahu dia bukanlah seseorang yang aku harapkan, sama sekali bukanlah seseorang yang aku inginkan.

Bintang malam yang tertutup awan ditemani rintik hujan, begitu dingin. Dua orang berjalan bersama, entah apa yang mereka pikirkan. Mereka terus berjalan tak menghiraukan dingin yang semakin membalut tulang. Bukan suatu perbincangan yang penting, hanya saja mereka terus bercakap-cakap tak peduli kiri dan kanan.

Perjalanan panjang namun tak melelahkan. Entah keajaiban apa yang terjadi pada diriku waktu itu. Semua masalahku, keluh kesahku, sedihku bergangti menjadi ria. Aku bertemu sesuatu yang dulu ku benci, namun sekarang dia menjadi sesuatu yang ku namai bintang.

Bintang tetaplah bintang, selamanya dia akan berada di langit. Dia selalu berada jauh dan takkan bisa ku capai apa lagi ku miliki. Aku hanya bisa menatap dan cemburu pada langit yang selalu memiliki bintang. Ya...aku cemburu! Apa hebatnya langit? Dia memiliki banyak bintang, mengapa dia tak membiarkan aku memiliki satu bintang yang sekarang sedang ku rindukan? Aku pun bisa menjaga bintang itu, mengapa langit tak membiarkanku?

Aku dan keegoisanku kecewa pada bintang yang tak berbuat apa-apa terhadap langit. Aku ingin bintang menemuiku. Hanya dengan mengatakan tak pernah dia merindukan langit sudah cukup bagiku. Haruskah ku teriakkan inginku ini? Begitu jauh kah kita hingga kamu tak mengerti mauku?