Kali
ini tidak akan ku ingkari lagi, ya, aku memang sangat melankolis. Dua hari yang
lalu salah satu orang yang terbaik dalam hidupku berulang tahun. Jujur aku
bingung hendak merayakannya bagaimana. Biasanya kami bertiga, sekarang hanya
berdua. Biasanya beberapa waktu sebelum sahabatku ini ulang tahun, aku dan
seorang kakak sudah sibuk memikirkan kado, kue, dan segalanya yang bisa kami
persiapkan. Selanjutnya, kami akan merayakan hari itu bertiga. Ya, hanya
bertiga. Ulang tahun agape yang selalu eksklusif!
Walau
hanya bertiga tapi rasanya begitu ramai dan ceria, seakan-akan kami tidak butuh
orang lain untuk memeriahkan hari itu. Hanya kami bertiga dan itu sudah lebih
dari cukup. Ketika satu dari kami pergi, rasanya aku kehilangan sesuatu yang
sangat berharga. Keramaian itu berubah sepi, kaku dan dingin. Pikirku,
bagaimana caranya aku merayakan ulang tahun temanku ini bila kami tidak lengkap
seperti biasanya.
Dengan
sedih hati ku berikan kue kecil itu sebagai pertanda ulang tahunnya dua hari
lebih lama. Entahlah, air mataku menetes
saja. Teringat tahun-tahun sebelumnya kami selalu bertiga. Suasana kali ini
memang lebih ramai. Ada banyak orang disekeliling kami yang turut merayakannya,
tapi aku justeru merasa lebih sepi. Tiba-tiba ketika hendak mengucapkan “Selamat
Ulang Tahun” aku teringat seorang kakak yang selama ini bersama kami, seorang
kakak yang selama ini mempedulikan kami, seorang kakak sekaligus sahabat
terbaik kami.
Aku
rindu merayakan ulang tahun Mika bertiga seperti biasanya. Entah kapan kita
bisa bertemu dan merayakannya bersama Kak Fany lagi. Selamat ulang tahun
Mika...tetaplah menjadi Mika yang baik, selalu sabar dan pengertian, tetaplah
menjadi sahabat terbaik agape. Semoga bertambah kebaikan di dalam dirimu dan
berkurang segala yang tidak baik. Semoga Tuhan mendengarkan setiap pergumulan
terutama dalam studimu. Tetap semangat dan ceria J