Selasa, 10 Juni 2014

Bukan Pesta Biasa

Pesta Demokrasi

Semenjak pesta demokrasi berlangsung, kira-kira sudah berapa banyak dosa yang Anda perbuat? Bicara soal pesta, pastilah yang terpikir adalah sesuatu yang meriah, banyak makanan, hura-hura, dan lain sebagainya. Pesta demokrasi sepertinya tidak jauh berbeda dari pengertian pesta ulang tahun, pesta pernikahan, pesta rumah baru dan pesta-pesta lainnya.

Dalam pesta demokrasi pun ada kemeriahan. Ya, kemeriahan dosa. Tiap hari, tiap jam, tiap menit, bahkan tiap detik ada saja berita yang muncul mengenai calon-calon pemimpin pemerintahan tersebut—entah berita itu fakta atau sekadar opini. Tapi yang jelas berita-berita itu meriah sekali terutama dalam media sosial—tempat Anda bebas berkata apa saja secara terbuka di hadapan publik. Dan yang lebih jelas lagi, berita-berita tersebut mudah sekali menyulut amarah orang lain yang bertentangan dengan apa yang disampaikan hingga akhirnya adu opini membuat pesta demokrasi ini semakin meriah.

Makanan? Jangan tanya soal makanan! Dalam pesta demokrasi sudah pasti ada banyak makanan. Ya, lagi-lagi makanan dosa. Opini yang bersifat negatif berserakan dimana-mana, berita yang menjelekkan orang lain dan belum pasti kebenarannya di-share dimana-mana, tuduhan, prasangka, bahkan cacian hingga makian menjadi makanan pokok dalam pesta demokrasi ini. Hati-hati, bila terlalu banyak memakan makanan seperti ini jangan-jangan perut Anda bisa menjadi buncit dosa nantinya.

Hal yang menjadikan pesta demokrasi ini lebih meriah lagi adalah ke-hura-hura-an. Sama seperti pesta lainnya, pesta demokrasi menjadikan pesertanya semakin larut, larut dan semakin larut di dalamnya. Lagi-lagi, semua ini akan bicara soal dosa. Pesta ini membuat lupa diri, lupa akan pepatah “mulutmu adalah harimaumu”, pesta ini membuat lupa akan salah satu nasehat Paulus di Efesus dalam kitab kaum Nasrani: ”Jangan ada perkataan yang kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun...” Pesta ini barangkali sudah sampai pada tahap memabukkan hingga perkataan-perkataan yang tidak penting berserak dimana-mana semenjak pesta ini berlangsung.

Tulisan ini muncul hanya atas keresahan diri sendiri :)