Salah satu akibat buruk dari kebebasan pemberitaan yang
dilakukan oleh media masa adalah pemberian pandangan negatif pada anak bangsa
akan wajah Indonesia. Anak bangsa hendaknya bangga dengan negeri ini, dari
sifat kebanggaan ini maka akan timbul rasa nasionalisme. Namun yang terjadi
media massa kebanyakan memberikan doktrin-doktrin negatif kepada khalayaknya
tentang siapa itu Indonesia.
Bagi media massa, Indonesia lebih populer dikenal sebagai
negeri koruptor, negeri carut-marut, negeri yang tidak mandiri, dan lain
sebagainya. Hal ini secara otomatis menjadikan kita termasuk saya memberi
pandangan negatif pada negeri kita sendiri, sebuah negeri yang harusnya kita
cintai dan kita terima apa adanya karena disinilah kita dibesarkan, setelah
proses ini barulah kita dapat membangun negeri ini menjadi lebih baik. Hal
seperti ini menjadikan sebagian penerus bangsa malas untuk menatap tubuh
Indonesia. Mereka lebih memilih untuk melirik negeri lain yang dinilai lebih
baik dari negeri ini. Penilaian ini pun tidak lain dan tidak bukan sebagian
besar dipengaruhi oleh penglihatan dalam media massa. Sudah seharusnya media
massa membantu dalam memperbaiki kondisi negeri ini bukan malah ‘’memperkeruh’’
apa yang sudah terjadi.
Bukan untuk mengatakan tidak pada media massa, tetapi akan
lebih baik jika media massa lebih fokus membantu khalayaknya untuk membuka mata
melihat seluk-beluk Indonesia dari yang terburuk sampai yang terbaik bukan
hanya sekedar memberi kesan ‘’cemooh’’.