Senin, 08 April 2013

Cara Tuhan


Malam ini saya teringat sebuah film yang sebenarnya sudah lama saya tonton, berjudul “Nuh New York”. Kira-kira dalam film tersebut dikatakan begini, “Saat orang berdoa meminta kesabaran, apa Tuhan akan memberi mereka kesabaran atau memeberi mereka peluang untuk menjadi sabar?” Dari kata-kata ini saya berkesimpulan bahwa Tuhan tidak memberi sesuatu yang instan pada umat-Nya, Ia mau saya (kita) belajar dari cara-cara spesial yang Dia berikan.
Baru-baru ini saya berbincang-bincang dengan salah seorang kakak senior. Dari hasil perbincangan itu saya menjadi paham bahwa hanya orang lemah yang mengharapkan mujizat turun, tetapi orang yang kuat biasanya akan lebih menginginkan sebuah proses dalam mendapatkan suatu pencapaian yang dia mau. Tuhan tidak ingin saya (kita) menjadi manja, Dia ingin saya (kita) menjadi orang yang kuat dan tahan banting, karena itu Ia membiarkan kita menikmati proses dalam pencapaian keinginan kita.
Hal ini terasa betul dalam hidup saya pada saat sekarang ini. Dalam setiap doa saya selalu meminta agar Tuhan merombak karakter saya dan menjadikan saya orang yang dewasa. Selama ini saya adalah orang yang kekanak-kanakan, memiliki emosi yang kurang stabil dan sulit menjadi sabar. Namun sekarang saya diperhadapkan dengan seorang teman yang memiliki karakter hampir sama dengan yang saya miliki. Sehingga saat saya berhadapan dengan dia, saya merasa seperti sedang bercermin. 
Saya sungguh bersyukur dipertemukan dengan teman yang seperti ini. Karena melaui dia saya menjadi belajar memahami perasaan orang lain saat berhadapan dengan sifat buruk yang saya miliki selama ini. Melalui dia juga saya menjadi belajar untuk mengubah karakter saya sedikit demi sedikit ke arah yang lebih baik.
Saat kita berdoa meminta sesuatu, Tuhan memang tidak akan memberikan langsung secara gamblang. Tuhan ingin agar kita menikmati proses dalam meraih apa yang kita minta itu. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar