Malam ini saya teringat sebuah film yang sebenarnya sudah
lama saya tonton, berjudul “Nuh New York”. Kira-kira dalam film tersebut
dikatakan begini, “Saat orang berdoa meminta kesabaran, apa Tuhan akan memberi
mereka kesabaran atau memeberi mereka peluang untuk menjadi sabar?” Dari
kata-kata ini saya berkesimpulan bahwa Tuhan tidak memberi sesuatu yang instan
pada umat-Nya, Ia mau saya (kita) belajar dari cara-cara spesial yang Dia
berikan.
Baru-baru ini saya berbincang-bincang dengan salah
seorang kakak senior. Dari hasil perbincangan itu saya menjadi paham bahwa
hanya orang lemah yang mengharapkan mujizat turun, tetapi orang yang kuat biasanya akan
lebih menginginkan sebuah proses dalam mendapatkan suatu pencapaian yang dia mau. Tuhan tidak ingin saya
(kita) menjadi manja, Dia ingin saya (kita) menjadi orang yang kuat dan tahan
banting, karena itu Ia membiarkan kita menikmati proses dalam pencapaian keinginan kita.
Hal ini terasa betul dalam hidup saya pada saat sekarang
ini. Dalam setiap doa saya selalu meminta agar Tuhan merombak karakter saya dan
menjadikan saya orang yang dewasa. Selama ini saya adalah orang yang
kekanak-kanakan, memiliki emosi yang kurang stabil dan sulit menjadi sabar. Namun
sekarang saya diperhadapkan dengan seorang teman yang memiliki karakter hampir
sama dengan yang saya miliki. Sehingga saat saya berhadapan dengan dia, saya
merasa seperti sedang bercermin.
Saya sungguh bersyukur dipertemukan dengan teman yang
seperti ini. Karena melaui dia saya menjadi belajar memahami perasaan orang
lain saat berhadapan dengan sifat buruk yang saya miliki selama ini. Melalui
dia juga saya menjadi belajar untuk mengubah karakter saya sedikit demi sedikit
ke arah yang lebih baik.
Saat kita berdoa meminta sesuatu, Tuhan memang tidak akan
memberikan langsung secara gamblang. Tuhan ingin agar kita menikmati proses
dalam meraih apa yang kita minta itu. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar