Kamis, 22 November 2012

Teruntuk Bangsaku Indonesia

Sebuah syair yang terserak di makam Westminster Abbey, Inggris 1100M:
HASRAT UNTUK BERUBAH!
Ketika aku masih muda dan bebas berkhayal, aku bermimpi ingin mengubah dunia.
Seiring dengan bertambahnya usia dan kearifanku, kudapati bahwa dunia tidak kunjung berubah.
Maka cita-cita itu pun agak kupersempit, lalu kuputuskan untuk hanya mengubah negeriku.
Namun nampaknya, hasrat itupun tiada hasilnya.
Ketika usiaku semakin senja, dengan semangatku yang masih tersisa, kuputuskan untuk mengubah keluargaku, orang-orang yang paling dekat denganku.
Tetapi celakanya, mereka pun tidak mau diubah!
Dan kini, sementara aku berbaring saat ajal menjelang, tiba-tiba kusadari:
"Andaikan yang pertama-tama kuubah adalah diriku.  Maka dengan menjadikan diriku sebagai panutan,  mungkin aku bisa mengubah keluargaku. Lalu, berkat inspirasi dan dorongan mereka, bisa jadi akupun mampu memperbaiki negeriku. Kemudian siapa tahu, aku bahkan bisa mengubah dunia!"
Tiap-tiap kita adalah seorang pejuang bahkan dari sebelum kaki, tangan, dan kepala terbentuk. Ingatkah saat kau mengalahkan jutaan sel sperma yang sangat bernafsu ingin menghirup udara bumi? Dengan gagah berani kau menyingkirkan berbagai halang rintangan demi mengendap selama 9 bulan di rahim ibumu. Tidakkah kau bangga setelah melewati bermacam kesulitan hingga kini kau berhasil menginjakkan kaki di atas permukaan bumi? Lantas mengapa sekarang kau hanya duduk diam dan tak bergerak mengembalikan masa-masa kemenanganmu? Bukankah seharusnya kau sisingkan lengan bajumu dan bersihkan debu yang menyangkut di sikumu?
Pernahkah kau berpikir mengapa tanganmu mengepal ketika kau dilahirkan? Karena kau ada di dunia bukan untuk menjadi seorang peminta tetapi menjadi pejuang penuh semangat walau harus kau cucurkan air mata. Lantas kemana kepalan itu sekarang? Mengapa tanganmu hanya menengadah dan kau palingkan wajahmu dari matahari panas yang akan segera membakar teman-teman seperjuanganmu? Bukankah seharusnya kau bangun dan mengubah dunia ini menjadi firdaus bagi dirimu dan orang-orang disekitarmu?
Ingatkah kau bagaimana pendahulumu sibuk menyeka keringat yang mengucur deras  dari dahinya demi tanah yang kini kau pijak? Atau sudah lupakah kau dengan sejarah itu? Tak perlu kau angkat bambu runcing dan bergerak di bawah tanah seperti yang mereka lakukan dahulu untuk menjadi seorang pahlawan sejati. Cukup kau tegakkan saja kepalamu dan ikat erat dengan tali lambang semangat lalu ayunkan kakimu menuju garis terdepan. Ijinkan bahadur-bahadur di langit sana merasa bangga atas dirmu.
Kita bukanlah sebatang kayu kecil lapuk yang pasrah bila dihinggapi rayap. Kita ada bukan untuk diam digerogoti waktu. Kita adalah benih-benih kecil yang akan tetap tumbuh dibawah terik matahari dan limpahan hujan. Ada bukan untuk mati tapi ada untuk menarik nafas kehidupan. Jangan biarkan dunia menelan hatimu, maka bergeraklah dan hantam serdadu-serdadu munafik demi keindahan bangsamu dan duniamu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar