Senin, 05 Agustus 2013

Menunggu...


Teringat saat perjalanan pulang dari Padang menuju Bukittinggi beberapa waktu lampau. Saat panas bukan lagi halangan, bahkan bis kota yang bising pun terasa damai. Rasanya rela menunggu berjam-jam waktu keberangkatan. Menunggu bukan lagi menjadi sesuatu yang membosankan karna waktu itu aku tak sendri.  Ahh..andai dulu lebih pintar mengungkapkannya.

Sampai sekarang aku masih melakukan hal yang sama "Menunggu!" Dalam diam aku menangis sendirian, ya aku menunggu sendirian. Bukan saja membosankan, menunggu berubah menjadi satu kata yang menakutkan. Kadang ku pikir aku telah sampai dalam satu rasa bernama “putus asa”. Aku merasa lelah dan mensyukuri bila memang benar aku telah berputus asa untuk menunggu. Namun aku menjumpai diriku begitu kuat hingga tak mampu menciutkan nyali untuk berhenti menunggu. Terlihat seperti aku sedang menyiksa diriku sendiri.

Tapi bukankah semua ada batasnya? Seharusnya semua memang memiliki batas, termasuk menunggu. Aku lelah. Aku lelah. Aku lelah. Aku pun ingin memulai kisah yang baru. Tapi kenapa semua kisah yang mencoba masuk dalam hidupku selalu dibayang-bayangi masa lalu? Aku bukan sedang menunggu angkutan yang terlambat datang menjemput penumpangnya. Aku menunggu sepasang tangan yang sangat aku rindukan. Bolehkah aku berhenti sekarang? Berhenti menunggu hal tak pasti seperti ini. Ku mohon pergilah dari pikiranku dan tolong doakan aku seperti aku selalu mendoakanmu agar bahagia dengan siapapun yang menggantikan aku.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar