Selasa, 05 Maret 2013

RINGKASAN KOMUNIKASI POLITIK VERSI ROTRIA :D



Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari komunikator pada komunikan melalui media dan dengan efek timbal balik. Politik merupakan kekuasaan, wewenang, dan pemerintahan. Jadi, komunikasi politik merupakan segala pesan yang mengandung unsur politik yang disampaikan oleh orang-orang politik.

KOMUNIKATOR POLITIK
1.       Politikus
Orang yang bercita-cita untuk dan atau memegang jabatan pemerintah, baik eksekutif, legislatif maupun yudikatif.
a.       Politikus ideolog (tidak berpusat pada tuntutan kelempok, lebih menetapkan pada tujuan kebijakan yang lebih luas, mengusahakan reformasi bahkan revolusi demi kebaikan bangsa)
b.      Politikus partisan (mewakili kepentingan kelompok, mengajukan/melindungi tujuan-tujuan kepentingan kelompok)
2.       Profesional
Biasanya adalah orang-orang yang bekerja di media massa. Namun tidak semuanya dapat digolongkan sebagai komunikator profesional, hanya orang-orang yang membahas kegiatan politik saja. Komunikator profsional ini bertugas sebagai perantara antara politikus dengan publik.
Menurut James Carey, komunikator profesional disebut makelar simbol, yaitu orang yang menerjemahkan sikap, pengetahuan dan minat suatu komunitas bahasa ke komunitas bahasa lain yang menarik dan dapat dimengerti.
Komunikator profesional bekerja di bawah desakan/tuntutan media tempat dia bekerja. Tidak ada hubungan yang pasti antara pandangan profesionalnya (pesan yang dia sampaikan ke publik) dengan opini pribadinya.
3.       Aktivis
Aktifis juga disebut sebagai komunikator semi profesional. Berperan sebagai juru bicara bagi kepentingan yang terorganisasi.
Syarat-syarat komunikator yang baik:
1.       Mengenal diri sendiri
2.       Punya kredibilitas
3.       Punya daya tarik
4.       Punya kekuatan
Daya tarik komunikator:
1.       Kesamaan
2.       Familiaritas
3.       Kedekatan
4.       Daya tarik fisik
5.       Kemampuan

TEORI KOMUNIKASI DALAM BERPOLITIK
1.       LABELLING THEORY (TEORI PENJULUKAN)
                Menyatakan bahwa proses penjulukan sangat hebat sampai-sampai orang yang mendapat         julukan tidak dapat menahan pengaruhnya.
                Misal, julukan-julukan nefatif yang didapat dari lawan politik dengan tujuan pembunuhan                 karakter/menurunkan citra.
                Labell tidak hanya pada hal negatif, pencitraan pun termasuk labelling theory.
2.       GROUPTHINK THEORY
Teori ini mengenai, ketika pendapat dalam kelompok sudah bulat, maka kalaupun ada alternatif lain (walaupun lebih realistis) pendapat yang bulat tadi tetap dipertahankan.

3.       SPIRAL OF SILENCE (LINGKARAN KESUNYIAN)
Seseorang akan diam bila opininya tidak sama dengan opini mayoritas karena takut didiskriminasi. Opini mereka akan muncul bila mereka merasa opininya sama dengan mayoritas.

4.       DRAMATURGIS
Biasanya seseorang akan menampilkan dirinya yang sudah dimanipulasi saat berada di depan publik. Dalam teori ini terdapat front stage dan back stage.
Misal, tokoh politik makan nasi aking (berdrama) demi dapat simpati rakyat, pada hal sebenarnya dia adalah orang yang mewah-mewahan.

Perbedaan groupthink theory dengan spiral of silence:
Groupthink theory mengesampingkan pendapat anggota kelompoknya, seseorang yang punya alternatif lain itu adalah seseorang yang masih ada dalam kelompok tersebut, tapi pendapatnya dikesampingkan karena pendapat kelompok sudah bulat.
Sementara spiral of silence, bisa saja si minoritas tidak terdapat dalam kelompok tersebut.


BAHASA DAN PEMBICARAAN POLITIK
Dalam dunia politik, bahasa merupakan hal yang penting untuk menyebarluaskan pesan politik pada masyarakat. Melalui bahasa juga bisa mengubah cara pikir seseorang misalnya lewat propaganda, lewat media massa dan lewat bahasa perlawanan yang biasa dilakukan oleh aktivis.
1.       Bahasa diplomasi (digunakan di depn umum, misalnya saat berunding, dengan tujuan mempengaruhi)
2.       Bahasa plesetan (biasanya dilakukan melalui lelucon)
3.       Bahasa perlawanan (biasanya dilakukan oleh para aktivis dengan bahasa yang lebih berani dan terus terang)



MEDIA DAN SALURAN KOMUNIKASI POLITIK
Media berperan dalam membangun karakter para politikus di hadapan publik. Dalam komunikasi politik, yang penting adalah membangun sebuah kepercayaan, dan hal ini biasanya dilakukan melalui media.
Tipe saluran komunikasi:
1.       Saluran komunikasi massa (dari satu orang ke banyak orang, ex: konferensi pers presiden)
2.       Saluran komunikasi interpersonal (dari satu orang ke orang lain, ex: kunjungan kandidat ke rumah-rumah warga)
3.       Saluran komunikasi organisasi (komunikasi yang terjadi di dalam sebuah organisasi, ex: sidang)

SOSIALISASI POLITIK
Sosialisasi politik merupakan proses yang dilakukan oleh seorang individu untuk bisa mengenali sistem politik yang kemudian menentukan persepsi serta reaksinya terhadap gejala-gejala politik.
Agen:
1.       Keluarga
2.       Sekolah
3.       Peer group (teman sebaya)
4.       Pemerintah
5.       Partai politik
6.       Media massa

PARTISIPASI DAN OPINI PUBLIK
Partisipasi politik adalah kegiatan wwarga negara yang bertujuan memepengaruhi pengambilan keputusan politik. Bentuk partisipasi politik:
1.       Lobbyling (kegiatan mempengaruhi untuk suatu tujuan)
2.       Pemilu
3.       Tindak kekerasan
4.       Kegiatan organisasi
5.       Mencari koneksi
Opini publik merupakan pendapat dari individu-individu yang sama, kemudian bergabung dan membentuk suatu kegiatan massa atau kelompok.
Faktor opini publik:
1.       Isu
2.       Hakikat masyarakat: harus adanya kelompok yang dipercaya
3.       Totalitas pendapat terhadap suatu isu
4.       Ekspresi terhadap isu (verba/nonverbal)
5.       Jumlah yang terlibat
Tahapan opini publik:
1.       Adanya konflik, isu muncul
2.       Muncul kepemimpinan untuk melakukan publikasi, melalui media saluran
3.       Muncul interpretasi personal
4.       Terbentuk opini
Karaktersitik opini publik:
1.       Ada arah, isi dan intesitasnya
2.       Ada kontroversi
3.       Menyentuh semua orang
4.       Relatif tetap

KARAKTERISTIK PERSUASI POLITIK
Persuasi merupakan proses mengubah sikap, pandangan atau prilaku seseorang melalui kata-kata baik lisan maupun tulisan. Persuasi dalam politik bukanlah mengenai pembicaraan kekuasaan.
Pendekatan persuasi:
1.       Propaganda (menyampaikan pesan untuk mempengaruhi masyarakat)
2.       Periklanan (penyajian materi kepada publik secara  persuasif)
3.       Retorika (komunikasi dua arah melalui pidato)
Kesamaan dari ketiga hal di atas: sama-sama punya tujuan, dilakukan secara sengaja dan merupakan hasil hubungan timbal balik.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar