Komunikasi adalah proses
penyampaian pesan dari komunikator pada komunikan melalui media dan dengan efek
timbal balik. Politik merupakan kekuasaan, wewenang, dan pemerintahan. Jadi,
komunikasi politik merupakan segala pesan yang mengandung unsur politik yang
disampaikan oleh orang-orang politik.
KOMUNIKATOR POLITIK
1. Politikus
Orang yang
bercita-cita untuk dan atau memegang jabatan pemerintah, baik eksekutif,
legislatif maupun yudikatif.
a.
Politikus ideolog (tidak berpusat pada tuntutan
kelempok, lebih menetapkan pada tujuan kebijakan yang lebih luas, mengusahakan
reformasi bahkan revolusi demi kebaikan bangsa)
b.
Politikus partisan (mewakili kepentingan
kelompok, mengajukan/melindungi tujuan-tujuan kepentingan kelompok)
2. Profesional
Biasanya adalah
orang-orang yang bekerja di media massa. Namun tidak semuanya dapat digolongkan
sebagai komunikator profesional, hanya orang-orang yang membahas kegiatan
politik saja. Komunikator profsional ini bertugas sebagai perantara antara
politikus dengan publik.
Menurut James
Carey, komunikator profesional disebut makelar simbol, yaitu orang yang
menerjemahkan sikap, pengetahuan dan minat suatu komunitas bahasa ke komunitas
bahasa lain yang menarik dan dapat dimengerti.
Komunikator
profesional bekerja di bawah desakan/tuntutan media tempat dia bekerja. Tidak
ada hubungan yang pasti antara pandangan profesionalnya (pesan yang dia
sampaikan ke publik) dengan opini pribadinya.
3. Aktivis
Aktifis juga
disebut sebagai komunikator semi profesional. Berperan sebagai juru bicara bagi
kepentingan yang terorganisasi.
Syarat-syarat komunikator yang baik:
1. Mengenal
diri sendiri
2. Punya
kredibilitas
3. Punya
daya tarik
4. Punya
kekuatan
Daya tarik komunikator:
1. Kesamaan
2. Familiaritas
3. Kedekatan
4. Daya
tarik fisik
5. Kemampuan
TEORI KOMUNIKASI DALAM BERPOLITIK
1. LABELLING
THEORY (TEORI PENJULUKAN)
Menyatakan
bahwa proses penjulukan sangat hebat sampai-sampai orang yang mendapat julukan tidak dapat menahan pengaruhnya.
Misal,
julukan-julukan nefatif yang didapat dari lawan politik dengan tujuan pembunuhan
karakter/menurunkan citra.
Labell
tidak hanya pada hal negatif, pencitraan pun termasuk labelling theory.
2. GROUPTHINK
THEORY
Teori ini
mengenai, ketika pendapat dalam kelompok sudah bulat, maka kalaupun ada
alternatif lain (walaupun lebih realistis) pendapat yang bulat tadi tetap
dipertahankan.
3. SPIRAL
OF SILENCE (LINGKARAN KESUNYIAN)
Seseorang akan
diam bila opininya tidak sama dengan opini mayoritas karena takut
didiskriminasi. Opini mereka akan muncul bila mereka merasa opininya sama
dengan mayoritas.
4. DRAMATURGIS
Biasanya
seseorang akan menampilkan dirinya yang sudah dimanipulasi saat berada di depan
publik. Dalam teori ini terdapat front stage dan back stage.
Misal, tokoh
politik makan nasi aking (berdrama) demi dapat simpati rakyat, pada hal sebenarnya
dia adalah orang yang mewah-mewahan.
Perbedaan groupthink theory dengan spiral of silence:
Groupthink theory mengesampingkan pendapat anggota
kelompoknya, seseorang yang punya alternatif lain itu adalah seseorang yang
masih ada dalam kelompok tersebut, tapi pendapatnya dikesampingkan karena
pendapat kelompok sudah bulat.
Sementara spiral of silence, bisa saja si minoritas tidak
terdapat dalam kelompok tersebut.
BAHASA DAN
PEMBICARAAN POLITIK
Dalam dunia politik, bahasa merupakan hal yang penting untuk
menyebarluaskan pesan politik pada masyarakat. Melalui bahasa juga bisa mengubah
cara pikir seseorang misalnya lewat propaganda, lewat media massa dan lewat
bahasa perlawanan yang biasa dilakukan oleh aktivis.
1. Bahasa
diplomasi (digunakan di depn umum, misalnya saat berunding, dengan tujuan
mempengaruhi)
2. Bahasa
plesetan (biasanya dilakukan melalui lelucon)
3. Bahasa
perlawanan (biasanya dilakukan oleh para aktivis dengan bahasa yang lebih berani
dan terus terang)
MEDIA DAN SALURAN
KOMUNIKASI POLITIK
Media berperan dalam membangun karakter para politikus di
hadapan publik. Dalam komunikasi politik, yang penting adalah membangun sebuah
kepercayaan, dan hal ini biasanya dilakukan melalui media.
Tipe saluran komunikasi:
1. Saluran
komunikasi massa (dari satu orang ke banyak orang, ex: konferensi pers presiden)
2. Saluran
komunikasi interpersonal (dari satu orang ke orang lain, ex: kunjungan kandidat
ke rumah-rumah warga)
3. Saluran
komunikasi organisasi (komunikasi yang terjadi di dalam sebuah organisasi, ex:
sidang)
SOSIALISASI POLITIK
Sosialisasi politik merupakan proses yang dilakukan oleh
seorang individu untuk bisa mengenali sistem politik yang kemudian menentukan
persepsi serta reaksinya terhadap gejala-gejala politik.
Agen:
1. Keluarga
2. Sekolah
3. Peer
group (teman sebaya)
4. Pemerintah
5. Partai
politik
6. Media
massa
PARTISIPASI DAN OPINI PUBLIK
Partisipasi politik adalah
kegiatan wwarga negara yang bertujuan memepengaruhi pengambilan keputusan
politik. Bentuk partisipasi politik:
1. Lobbyling
(kegiatan mempengaruhi untuk suatu tujuan)
2. Pemilu
3. Tindak
kekerasan
4. Kegiatan
organisasi
5. Mencari
koneksi
Opini publik merupakan pendapat
dari individu-individu yang sama, kemudian bergabung dan membentuk suatu
kegiatan massa atau kelompok.
Faktor opini publik:
1. Isu
2. Hakikat
masyarakat: harus adanya kelompok yang dipercaya
3. Totalitas
pendapat terhadap suatu isu
4. Ekspresi
terhadap isu (verba/nonverbal)
5. Jumlah
yang terlibat
Tahapan opini publik:
1. Adanya
konflik, isu muncul
2. Muncul
kepemimpinan untuk melakukan publikasi, melalui media saluran
3. Muncul
interpretasi personal
4. Terbentuk
opini
Karaktersitik opini publik:
1. Ada
arah, isi dan intesitasnya
2. Ada
kontroversi
3. Menyentuh
semua orang
4. Relatif
tetap
KARAKTERISTIK PERSUASI POLITIK
Persuasi merupakan proses
mengubah sikap, pandangan atau prilaku seseorang melalui kata-kata baik lisan
maupun tulisan. Persuasi dalam politik bukanlah mengenai pembicaraan kekuasaan.
Pendekatan persuasi:
1. Propaganda
(menyampaikan pesan untuk mempengaruhi masyarakat)
2. Periklanan
(penyajian materi kepada publik secara
persuasif)
3. Retorika
(komunikasi dua arah melalui pidato)
Kesamaan dari ketiga hal di atas:
sama-sama punya tujuan, dilakukan secara sengaja dan merupakan hasil hubungan
timbal balik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar